Food For Fun is part of "Your Morning Coffee" show with host Gery Puraatmadja on FeMale Radio 97.9 FM Jakarta. Airing every Friday from 8am to 9am, Gery will be accompanied by co-host Ade Putri as the Foodtective. Here, we will discuss light topics about foods. Who doesn't love food anyway? :)

2/6/10

Spesial Belut Bu Hadi


Spesial Belut Bu Hadi

Jl. Kertajaya Indah Timur No. 8 (GOR Bulutangkis Sudirman), Surabaya. 
Telp: (031) 70845938 / 60599943 

Saya benci sekali melihat belut hidup yang dijual di sejumlah supermarket. Entah, apakah karena bentuknya yang agak buruk dan terkesan jahat, atau mungkin saya lebih ingin melihatnya sudah matang dan tersaji cantik di meja makan…

Dalam kunjungan ke Surabaya kemarin, saya langsung mengiyakan ketika seorang teman ibu saya mengajak makan pecel belut. Sempat, nyaris 1 jam lamanya kami berputar-putar ke 2 tempat yang berbeda tanpa hasil karena ternyata tempat pecel belut di kedua lokasi itu rupanya sudah tidak ada. Dan akhirnya kami berhasil menemukan lokasi pindahannya yang tak jauh dari Mall Galaxy. Berbentuk sebuah kedai sederhana yang terbuka namun bersih, kita bisa melihat proses memasak yang dilakukan di sisi luar. Kami lantas disambut dengan sangat ramah oleh lelaki paruh baya yang adalah suami Bu Hadi.

Kami memesan seporsi Pecel Belut Kering (Rp13.000), Pecel Belut Biasa (Rp13.000), Pecel Belut Basah (Rp13.000) dan Pecel Belut Elek (Rp13.000). Yang membedakan antara Pecel Belut yang kering, biasa dan basah, tentu saja hanya tingkat crispness-nya. Pecel Belut Kering dipilihkan untuk adik saya (yang terlihat jelas memang belum ‘belut-friendly’), saya memilih Pecel Belut Biasa, dan Pecel Belut Basah langsung dimonopoli oleh teman ibu. Ibu saya, demi mencoba sesuatu yang lain, memilih Pecel Belut Elek. Yang membedakan Pecel Belut Elek ini adalah belutnya dimasak terlebih dahulu dengan ciu. Penyajian keempat pesanan kami ini sama. Dengan penyajian di wadah cobek yang terbuat dari tanah liat, yang terletak di bagian paling dasar adalah sambal, lantas susunan potongan belut goreng dengan jumlah yang banyak, lantas terakhir adalah bawang putih goreng yang ditumbuk di atasnya. Bawang putih dengan porsi banyak ini sebelumnya digoreng utuh. Iya, utuh; lengkap dengan kulitnya. Jadi setelah matang dan ditumbuk di atas belut, penampilannya semakin cantik dengan beberapa helai kulit bawang putih yang terlihat merekah. Tingkat kepedasan sambal yang terbuat dari cabai, bawang merah dan terasi itu pun bisa diatur sesuai selera. Saya memesan yang pedasnya sedang; itu pun sudah cukup membuat keringat saya bercucuran lumayan deras.

Daging belut yang masih moist pada Pecel Belut Basah ternyata enak banget. Tidak amis sama sekali! Kalau Pecel Belut Elek, ada di pertengahan, antara yang basah dengan yang biasa. Ada nuansa rasa masakan Chinese di belakang, akibat bumbu ciu tadi. Unik rasanya. Yang jelas, semuanya enak sekali. Perpaduan sambal bawang merah yang pedas dengan daging belut yang memang gurih, ditambah tumbukan bawang putih goreng, membuat sensasi rasa yang sangat kuat. Yummm… Asli, nendang! Saya pasti akan selalu menyempatkan diri ke tempat ini kalau lain kali ke Surabaya lagi!

Contekan harga lainnya dari menu; Pecel Lele (Rp12.000), Belut Saos Inggris Kering (Rp13.000), Belut Saos Inggris Biasa (Rp13.000), Belut Saos Inggris Basah (Rp13.000), Nasi Putih (Rp3000). Oya, untuk pesanan take away, pecel-pecel ini ternyata tetap disajikan dengan wadah cobeknya lho. Lucu juga.

Oh, this one is definitely not for you, Mr. Dracula!!!


Foodtective-licious-o-meter:
Taste: 10 of 10
Food Presentation: 10 of 10
Service: 9 of 10
Hygienic Level: 8 of 10

1 comment:

Bayu Amus said...

Menarik put, sayang kegemaran makan belut belum nyampe ke Jakarta