Food For Fun is part of "Your Morning Coffee" show with host Gery Puraatmadja on FeMale Radio 97.9 FM Jakarta. Airing every Friday from 8am to 9am, Gery will be accompanied by co-host Ade Putri as the Foodtective. Here, we will discuss light topics about foods. Who doesn't love food anyway? :)

2/10/10

Seafood 68


Seafood 68
Jl. Wolter Monginsidi No. 58, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Dulu, ada satu tempat seafood pinggir jalan di bilangan Jatinegara yang pernah beberapa kali saya datangi. Menjadi favorit saya, karena Kerang Hijau Rebus-nya, meminjam istilah di JS, patoet dipoedjiken. Dengan citarasa bawang putih yang tipis di belakang untuk memperkuat gurihnya, kerang-kerang berukuran di atas sekadar sedang ini selalu direbus selalu pada tingkat kematangan yang pas, nggak pernah overcooked. Seingat saya, hanya menu ini yang selalu saya pesan pada setiap kunjungan saya ke sana.

Sayangnya, saya lupa di mana persisnya letak seafood ping-jal itu. Maklum, 'gagap' Jatinegara, pula 'gagap' Jakarta Timur. Tapi pada suatu malam, setelah capek-capekan di Dufan bareng beberapa teman cewek, Taiya (salah satu di antara teman-teman saya tadi), ngajakin untuk makan seafood dulu. Yang dipilih adalah sebuah tempat makan seafood pinggir jalan di Jl. Wolter Monginsidi ini. Posisinya di sebelah BCA, di satu area dengan Guardian dan RM Sederhana.

Waktu saya nyobain Kerang Hijau Rebus-nya, ugh!!! CLBK. Cinta Lama Bangkit Kembali. Ini sih pasti sama kayak yang di Jatinegara itu! I can't be wrong! Rasa garlic yang tipis di belakang, dan cara merebus yang tepat... Kok bisa sama banget gini ya? Ternyata, pas baca di tendanya, memang ada tulisan "Cabang Jatinegara". Yaaa, di Jatinegara memang biangnya seafood ping-jal. Tapi saya yakin banget; ini memang tempat favorit saya yang 'hilang' itu! Karena bukan penggemar saus cocolan kerang yang merupakan campuran saos tomat, kacang dan nanas halus, jadinya saya memesan saus cocolan untuk udang rebus yang merupakan campuran saos sambal dan bawang putih halus. Simply delicious.

Uh, oh. Parahnya, setelah nyobain makanan yang lain, ternyata semuanya memang enak banget! Jadi bukan cuma Kerang Hijau Rebus-nya. Kepiting Saos Padang, Udang Goreng Mentega, Cumi Saos Tiram sampai Sah Kangkung... Semuanya, masih meminjam istilah JS tadi, patoet dipoedjiken!

Menu Kepiting Saos Padang, datang dalam 2 ekor kepiting dengan saos yang pedas dan kaya sekali akan bumbu. Berbeda dengan saos padang di kebanyakan tempat seafood ping-jal lainnya yang pernah saya coba yang rata-rata cenderung kuat rasa manisnya. Kepitingnya juga segar, terlihat dari kepadatan, tekstur dan rasa dagingnya yang manis. Very scrumptious! Cangkang kepiting juga sudah dihancurkan dengan nut cracker oleh staf mereka, sehingga kita tinggal mengupas dengan sangat mudahnya. Nyaris tanpa perjuangan lagi.

Satu yang juga layak di-highlight adalah Cah Kangkung-nya. Tempat yang satu ini memasak sayur kangkung sesuai sekali dengan selera saya. Taste-nya pedas gurih, dengan sentuhan rasa tauco yang cukup dominan, dan kangkungnya juga tampil masih dalam bentuk yang baik dan warna hijau segar. Ini cukup berbeda dengan tempat makan lain yang seringkali menyajikan Cah Kangkung ketika daunnya sudah jadi sangat layu dan warnanya sudah menjadi kecokelatan.

Nah, apa lagi yang perlu saya ceritakan sekarang selain estimasi kerusakan di tempat ini? Well, well, well... Ini dia, sedikit catatan dari bon-bon yang masih tersimpan:

Kerang Hijau Rebus: 5K (kadang-kadang dihargai 6K, entah tergantung apanya)
Kepiting Saos Padang: 45K
Udang Rebus: 10K
Cumi Saos Tiram: 15K
Cumi Goreng Tepung: 16K
Ikan Cue Bakar: 35K
Cah Kangkung: 5K
Nasi Putih: 3K
Es Jeruk: 5K
Es Teh Tawar: 1K

Reasonable price? Uh. I think it's more than just reasonable. It's damn cheap!

Foodtective-licious-o-meter:
Taste: 10 of 10
Food Presentation: 10 of 10
Service: 9 of 10
Hygienic Level: 8 of 10

2/6/10

Spesial Belut Bu Hadi


Spesial Belut Bu Hadi

Jl. Kertajaya Indah Timur No. 8 (GOR Bulutangkis Sudirman), Surabaya. 
Telp: (031) 70845938 / 60599943 

Saya benci sekali melihat belut hidup yang dijual di sejumlah supermarket. Entah, apakah karena bentuknya yang agak buruk dan terkesan jahat, atau mungkin saya lebih ingin melihatnya sudah matang dan tersaji cantik di meja makan…

Dalam kunjungan ke Surabaya kemarin, saya langsung mengiyakan ketika seorang teman ibu saya mengajak makan pecel belut. Sempat, nyaris 1 jam lamanya kami berputar-putar ke 2 tempat yang berbeda tanpa hasil karena ternyata tempat pecel belut di kedua lokasi itu rupanya sudah tidak ada. Dan akhirnya kami berhasil menemukan lokasi pindahannya yang tak jauh dari Mall Galaxy. Berbentuk sebuah kedai sederhana yang terbuka namun bersih, kita bisa melihat proses memasak yang dilakukan di sisi luar. Kami lantas disambut dengan sangat ramah oleh lelaki paruh baya yang adalah suami Bu Hadi.

Kami memesan seporsi Pecel Belut Kering (Rp13.000), Pecel Belut Biasa (Rp13.000), Pecel Belut Basah (Rp13.000) dan Pecel Belut Elek (Rp13.000). Yang membedakan antara Pecel Belut yang kering, biasa dan basah, tentu saja hanya tingkat crispness-nya. Pecel Belut Kering dipilihkan untuk adik saya (yang terlihat jelas memang belum ‘belut-friendly’), saya memilih Pecel Belut Biasa, dan Pecel Belut Basah langsung dimonopoli oleh teman ibu. Ibu saya, demi mencoba sesuatu yang lain, memilih Pecel Belut Elek. Yang membedakan Pecel Belut Elek ini adalah belutnya dimasak terlebih dahulu dengan ciu. Penyajian keempat pesanan kami ini sama. Dengan penyajian di wadah cobek yang terbuat dari tanah liat, yang terletak di bagian paling dasar adalah sambal, lantas susunan potongan belut goreng dengan jumlah yang banyak, lantas terakhir adalah bawang putih goreng yang ditumbuk di atasnya. Bawang putih dengan porsi banyak ini sebelumnya digoreng utuh. Iya, utuh; lengkap dengan kulitnya. Jadi setelah matang dan ditumbuk di atas belut, penampilannya semakin cantik dengan beberapa helai kulit bawang putih yang terlihat merekah. Tingkat kepedasan sambal yang terbuat dari cabai, bawang merah dan terasi itu pun bisa diatur sesuai selera. Saya memesan yang pedasnya sedang; itu pun sudah cukup membuat keringat saya bercucuran lumayan deras.

Daging belut yang masih moist pada Pecel Belut Basah ternyata enak banget. Tidak amis sama sekali! Kalau Pecel Belut Elek, ada di pertengahan, antara yang basah dengan yang biasa. Ada nuansa rasa masakan Chinese di belakang, akibat bumbu ciu tadi. Unik rasanya. Yang jelas, semuanya enak sekali. Perpaduan sambal bawang merah yang pedas dengan daging belut yang memang gurih, ditambah tumbukan bawang putih goreng, membuat sensasi rasa yang sangat kuat. Yummm… Asli, nendang! Saya pasti akan selalu menyempatkan diri ke tempat ini kalau lain kali ke Surabaya lagi!

Contekan harga lainnya dari menu; Pecel Lele (Rp12.000), Belut Saos Inggris Kering (Rp13.000), Belut Saos Inggris Biasa (Rp13.000), Belut Saos Inggris Basah (Rp13.000), Nasi Putih (Rp3000). Oya, untuk pesanan take away, pecel-pecel ini ternyata tetap disajikan dengan wadah cobeknya lho. Lucu juga.

Oh, this one is definitely not for you, Mr. Dracula!!!


Foodtective-licious-o-meter:
Taste: 10 of 10
Food Presentation: 10 of 10
Service: 9 of 10
Hygienic Level: 8 of 10

Chili Oil: Yuk, Bikin Sendiri!

Setiap pergi ke restoran yang menyajikan masakan Szechuan (misalnya Duck King, Super Kitchen, Din Tai Fung, Crab House, dsb.), saya nggak pernah lupa meminta condiment favorit saya: chili oil. Chili oil ini cocok banget buat menemani saya menyantap bebek panggang, lumpia udang kulit tahu, bubur hingga mie. Dan akhirnya saya pun membuatnya sendiri di rumah. Jadi, kalau lagi malas nyambel, saya tinggal mengeluarkan stok chili oil ini deh :)


Dan, bahan yang dibutuhkan untuk membuat chili oil ini adalah;
- Cabe kering
- Canola oil, atau olive oil, atau minyak kelapa sawit
- Sedikit minyak wijen

Membuatnya juga gampang banget.
- Haluskan cabe kering menggunakan blender.
- Lantas panaskan minyak hingga panas.
- Matikan api, lantas masukkan bubuk cabe kering ke dalam minyak panas tersebut.
- Tuang sedikit minyak wijen untuk aroma.
- Sebaiknya setelah disimpan, dibiarkan dulu sehari agar rasa pedasnya bisa blending dengan minyak itu sendiri.

Well, ini adalah resep basic chili oil. Tentu saja Anda bisa bereksperimen sendiri dengan menambahkan bumbu lain ke dalamnya. Saya sendiri biasa menambahkan sedikit garam, bumbu kaldu ayam dan bawang putih cincang yang lumayan banyak. Hey, you can make your own version of chili oil! Iya kan? :D

O ya, untuk penyimpanan, siapkan satu wadah tertutup yang sudah dibersihkan dan kering. Supaya awet, simpan saja di kulkas. Dan jika ingin mengambilnya, pastikan sendok dalam keadaan bersih dan kering ya...

2/5/10

Membuat Sorbet Sendiri di Rumah

 
Biasanya, kalau sedang jenuh di rumah, kebiasaan saya adalah membuka kulkas. Mencari kudapan; apapun yang bisa dinikmati untuk membuang waktu. Kalau hari lagi panas, enaknya sih makan ice cream atau sorbet ya. Wiiiih, seger banget tuh! Ice cream memang bisa dibeli di mini market atau warung kelontong dekat rumah. Tapi kalau sorbet, ini nih yang lumayan jarang! Makanya saya suka membuat versi sederhananya sendiri di rumah.

Yang Anda butuhkan hanya juice dalam kemasan kotak (untuk membuat sorbet), atau susu dalam kemasan kotak (untuk membuat ice cream).

Nggak mau yang dalam kemasan kotak? Boleh saja. Coba ganti dengan juice segar dari restoran Padang (biasanya di restoran Padang, pilihan juice buahnya lumayan lengkap nih. Coba deh beli yang juice alpukat dengan siraman susu kental manisnya sebagai pilihan).

Jika ingin membuat sorbet, Anda dapat menambahkan perasan jeruk lemon atau jeruk nipis, sedikit saja, untuk menambahkan citarasa asam yang menyegarkan pada hasil akhir. Tambahkan juga sedikit garam jika mau. Asin dari garam ini bisa menambah kesegarannya juga lho!

Lantas, gimana cara membuatnya?

1.Masukkan juice atau susu tadi dalam wadah, dan bekukan selama 2-3 jam di freezer.
2.Jika sudah beku, keluarkan dan masukkan ke dalam blender. Haluskan.
3.Lantas masukkan kembali ke dalam wadah dan bekukan di freezer.
4.Jika sudah beku, keluarkan dan masukkan kembali ke dalam blender dan haluskan.
5.Ulangi proses pembekuan dan penghalusan ini sampai tercapai tekstur yang diinginkan.

Ice cream maupun sorbet sederhana ini sudah siap disajikan. Gampang banget kan? Untuk pilihan rasa, nggak ada salahnya Anda mencoba berbagai juice kesukaan Anda. Atau bisa juga bereksperimen dengan menambahkan potongan buah segar sebagai topping! Yummm...

*gambar diambil dari http://www.terryberries.com/Strawberry%20Sorbet.html